BPOM tingkatkan mutu pengawasan PIRT di daerah

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan forum untuk meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan pangan industri rumah tangga (PIRT) guna meningkatkan kualitas pengawasan serta memastikan makanan pangan olahan yang aman dan bermutu bagi publik.

 

Langkah BPOM dalam Meningkatkan Mutu Pengawasan

1. Peningkatan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

BPOM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota untuk memperkuat pengawasan dan pemberian izin PIRT. Kolaborasi ini mencakup pelatihan petugas daerah, standarisasi prosedur pengawasan, hingga pembinaan pelaku usaha.

2. Penggunaan Teknologi Digital

BPOM memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pengawasan, seperti:

  • Sistem Informasi Pengawasan PIRT: Memantau data izin edar dan status kepatuhan pelaku usaha.
  • Edukasi Daring: Menyediakan platform pelatihan keamanan pangan bagi produsen PIRT.

3. Pelatihan Keamanan Pangan untuk UMKM

Sebagai bagian dari pengawasan, BPOM aktif mengadakan pelatihan keamanan pangan yang mencakup:

  • Teknik produksi yang higienis.
  • Pengemasan dan pelabelan sesuai standar.
  • Manajemen risiko kontaminasi selama proses produksi.

 

4. Pemeriksaan dan Audit Berkala

BPOM melakukan inspeksi langsung ke tempat produksi untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap standar keamanan pangan. Pemeriksaan ini mencakup:

  • Kebersihan lingkungan produksi.
  • Proses pengolahan dan penyimpanan bahan baku.
  • Kesesuaian dengan informasi yang tertera pada label produk.

5. Program Sertifikasi Pangan Aman

BPOM mendorong pelaku usaha PIRT untuk mengikuti sertifikasi pangan aman sebagai bentuk peningkatan kualitas. Sertifikasi ini memberikan nilai tambah bagi produk di pasar.

Tantangan dalam Pengawasan PIRT di Daerah

  • Minimnya Kesadaran Pelaku Usaha
    Sebagian pelaku UMKM belum memahami pentingnya keamanan pangan dan cenderung mengabaikan standar produksi.
  • Keterbatasan Sumber Daya
    Dinas Kesehatan di beberapa daerah menghadapi keterbatasan jumlah petugas dan fasilitas pengawasan.
  • Variasi Standar di Tiap Wilayah
    Perbedaan penerapan standar keamanan pangan antar daerah menyulitkan konsistensi pengawasan.
  • Akses Terbatas ke Teknologi
    Di daerah terpencil, akses terhadap pelatihan digital dan sistem pengawasan online masih menjadi kendala.

Strategi untuk Mengoptimalkan Pengawasan

  • Edukasi dan Sosialisasi Masif
    BPOM dan pemerintah daerah perlu memperluas edukasi mengenai pentingnya keamanan pangan kepada pelaku usaha dan konsumen.
  • Penguatan Infrastruktur Digital
    Meningkatkan akses internet dan sistem digital di daerah terpencil untuk mendukung pengawasan PIRT secara online.
  • Pengembangan Kemitraan Lokal
    Melibatkan komunitas lokal, seperti koperasi atau asosiasi UMKM, dalam pengawasan dan pembinaan PIRT.
  • Inovasi Proses Sertifikasi
    Mempercepat proses sertifikasi melalui platform daring, sehingga pelaku usaha tidak terbebani oleh birokrasi yang berbelit.

Kesimpulan

Dengan meningkatnya permintaan akan produk pangan lokal yang aman, pengawasan PIRT menjadi prioritas penting bagi BPOM. Upaya peningkatan mutu pengawasan, mulai dari kolaborasi dengan pemerintah daerah hingga pemanfaatan teknologi, diharapkan mampu menciptakan ekosistem pangan yang lebih sehat dan kompetitif.